Benarkah Rasulullah Mengenakan Batu Akik?

Saat ini, batu akik menjadi sangat trend di kalangan masyarakat. Tidak hanya kaum pria, karena banyak wanita yang tak mau kalah untuk mempercantik penampilannya bebatuan indah dan warna-warni. Tujuan beberapa orang ketika mengenakan batu akik juga beragam, ada yang sekedar mengikuti trend, mempercayai kekuatan magic didalamnya, meningkatkan gengsi, mengikuti Rasulullah, dan lain sebagainya.
Berbicara masalah akik, dalam sejumlah hadits disebutkan bahwa Rasulullah memang pernah mengenakannya, salah satunya hadit berikut yang artinya : (Ternyata, Poligami bukan dari Islam loh)
Telah diceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub; telah diceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb Almishri; telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata "Cincin Rasulullah SAW terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya terbuat dari batu Habasyi," (HR. Muslim nomor 3907) (Jangan pelit Berbagi Ilmu, Saudaraku!)
Mungkin ada sebagian orang yang mencoba mencari pembenaran dengan menjadikan Rasulullah sebagai alasan untuk ikut mengenakan batu akik. Tapi tahukah mereka bahwa Rasulullah tidak membanggakan cincin yang dikenakannya, tapi justru mengenakannya di bagian dalam.  Sebagaimana hadits riwayat Muslim berikut yang artinya :
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cincin perak di tangan kanan beliau, ada mata cincinnya terbuat dari batu habasyah (Etiopia), beliau menjadikan mata cincinnya di bagian telapak tangannya” (HR Muslim no 2094)
Nah loh, coba perhatikan masyarakat kita yang larut dalam demam batu akik. Apakah mereka menyembunyikan mata cincin pada bagian dalam sebagaimana Rasulullah melakukannya? Kebanyakan orang justru merasa bangga dan sengaja memamerkan mata cincinnya agar terlihat Wow dihadapan orang lain. Selain itu, Rasulullah juga meletakkan cincin pada jari kelingking kanan. Bagaimana dengan kenyataan di masyarakat yang kebanyakan mengenakan cincin lebih dari satu, dan dikenakan pada jari tangan kiri lagi. Apakah masih bisa disebut  mengikuti sunnah Rasulullah? (Jangan meremehkan Dosa Sekecil Apapun)

Cincin Rasulullah Dijadikan Stempel

Ternyata cincin Rasulullah bukan sekedar hiasan semata, tapi juga sebagai stempel surat.  Ibnul Qoyyim dalam riwayat lain menyebutkan bahwa, sekembalinya beliau saw dari Hudaibiyah kemudian Rasulullah saw menulis surat kepada para Raja. Ketika hendak menulis surat kepada raja Romawi, ada yang menyampaikan kepada Rasulullah bahwa, ”Sesungguhnya mereka tidak akan membaca suatu surat kecuali apabila dibubuhi tanda (stempel).” Kemudian Rasulullah menjadikan cincinya yang terbuat dari perak yang diatasnya terdapat ukiran terdiri dari tiga baris. (Waspadai Dosa yang Terus mengalir)
Muhammad pada satu baris, Rasul pada satu baris dan Allah pada satu baris. Beliau pun menyetempel surat-surat yang dikirimkan kepada para raja dengannya serta mengutus 6 orang pada satu hari di bulan Ramadhan tahun 7 H. (Zaadul Ma’ad, juz I hal 119 – 120)

Rasulullah Pernah  Membuang Cincinnya

Ketika mengetahui Rasulullah mengenakan cincin bermata batu, maka beberapa orang  mulai mengikutinya. Kemudian, di suatu kesempatan, Rasulullah saw duduk diatas mimbar dan melepas cincinnya seraya bersabda,”Sesungguhnya aku mengenakan cincin ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian dalam.”maka beliau saw melemparnya dan mengatakan,”Demi Allah aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya.” Maka manusia yang menyaksikannya saat itu pun membuang cincin mereka.” (HR. Muslim)

Hukum memakai Cincin Batu akik dalam islam

Memakai cincin bermata batu bisa menjadi haram apabila, :
1.    Menimbulkan sifat angkuh dan sombong
2.  Membuat pemakaianya menjadi musyrik, misalnya : menganggap cincin membawa keberuntungan, menenangkan, dan lain-lain.
3.    Menjadikannya cincin bebatuan sebagai jimat/senjata
Semoga informasi tentang Benarkah Rasulullah Mengenakan Batu Akik? diatas dapat memberi sedikit pencerahan dan membuat kita terhindar dari hal-hal yang dilarang dalam agama. amiin.
Loading...
Previous
Next Post »